Skip to main content

Mimpi Hadi 1 #MenujuLucidDream

         29 Agustus 2019

          Mimpi Aneh melawan anak buah "Thanos" (ato entah pejahat siapa)

   Semua berawal dari kegiatan anak anak SMA yang sedang ingin mengadakan acara bersama. Setiap murid termasuk aku membawa orang tua kami, karena mungkin ini adalah waktu terakhir kami untuk mengadakan acara bersama.

   Kami mengadakan acara ini disebuah bukit ato mungin dataran tinggi sehingga udaranya sangat sejuk dan penuh dengan suara alam. Tidak ada lagi yang namanya klason mobil yang berisik saat macet ataupun kereta dan pesawat yang lalu lalang.

   Inilah ceritaku menuju hari dimana tidak akan ada orang yang pernah mengira bahwa akan ada serangan dari orang orang, yang biasa kita sebut "Penjahat".

   Singkat cerita,  acara selanjutnya adalah untuk bisa memerhatikan panggung, termasuk aku,teman-teman, dan para orang tua. Acara pun di pimpin oleh seorang MC wanita, dari sini aku mulai merasakan akan datangnya hari untuk bisa memilih.

   MC dengan seru dan meriah memimpin acara dari agenda satu keagenda lainnya, sampe suatu ketika di terlihat seperti orang yang dicium bibir dan diseretet ke belakang panggung, entah latar belakang yang selalu kesepian atau bagaimana, tapi wanita ini seperti menikmati setiap ciuman yang diberikan sampe aku menelan ludah. Semua orang tentu masih bingung dengan apa yang terjadi, masing-masing mencoba mencerna dan memahami situasi yang ada. Tak lama setelah MC itu ke belakang panggung, ada wanita lainnya yang menggunaka rok yang lari dan kemudian jatuh seperti ingin diperkosa.Padahal tidak ada seorang pun di sana. Alhasil, wanita tersebut terlihat seperti diseret dan diperkosa oleh sesuatu "yang tak terlihat"

   Aku masih panik dan bingung dengan apa yang terjadi, sampe akhirnya ada mahluk aneh, bebentuk "gel" yang terbang sambil membawa api, kemudian terbang dari belakang panggung dan jatuh diantar tirai-tirai panggung dan tidak lama api pung mulai menyambar ke seluruh ruangan. Dari situ semua orang mulai panik dan lari histeris karena adanya api tersebut. Yang mana penyebab utama adanya korban jiwa atas terjadinya kecelakaan, bencana alam atau bencana lainnya, tidak lain dan tidak bukan adalah karena orang-orang yang panik berlebihan dan tidak bisa mengendalikan emosi nya sehingga saling egois dan melukai orang lain. Maka dari itu aku berusaha untuk tidak panik, dan memikirkan jalan keluar yang terbaik. Sontak aku menarik tangan ibuku yang persis ada di belakang ku, mengajaknya keluar dan mencari tempat yang aman.

   Dengan paksa aku menarik orang tua ku keluar ruang, ternyata diluar sedang hujan, dan orang-orang diluar tidak ada yang menyadari keadaan didalam ruangan itu seperti apa. Beberapa saat setelah itu, ada orang yang berteriak "KEBAKARAN...!!!" semua orang mulai bergerak walau tetap tenang bahwa diluar hujan. Tapi mereka sebenarnya belum menyadari bahwa ancaman sebenarnya bukanlah itu. Entah mengapa instingku mengatakn bahwa, para penjahat ini mengincar orang-orang yang ada diacara ini, dan diujung kota dataran rendah dibawah, akupun bergegas berlari ketempat yang berada di tengah-tengah dataran tersebut. Berharap mereka tidak menyerang dan hanya lewat saja.

   Perjalanan menuju tempat yang "menurutku" aman tersebut sungguh sangat membingungkan, entah karena aku yang sedang panik atau bagaimana tapi... aku sangat bingung harus kemana. Mungkin aku takut mengambil resiko dan terus beralari sambil mencari tempat yang benar-benar aman. Akhirnya aku mendengar suara para panitia yang sedang bersiap-siap, yang sepertinya belum tau keadaan diatas seperti apa. Aku pun mengabari mereka dan berembuk apa yang telah aku lihat dan apa yang harus dialkukan. Aku menjelaskan satu-satu persatu penjahat yang menyerang kita berpenampilan dan memiliki kekuatan apa.

   Sampe disitu panik ku masih belum hilang, aku bingung antara memilih tetap berlindung dan menunggu bantuan atau membantu yang ada di kota, padahal diriku sebenarnya tau bahwa aku tidak akan membantu banyak. Tapi mungkin karena akal sehatku yang sedang sakit, dan aku tidak ingin mati sia-sia. Lebih baik aku mati dengan berusaha, dengan tekad yang bulat, akhirnya aku turun ke kota dan diarahkan untuk ke sebuah toko baju kecil yang tidak terlalu mencolok. Disana ternyata sudah ada beberapa orang yang sedang bersembunyi dan dikeadaan gawat seperti ini ada beberapa wanita yang sedang makan dengan lahap -_-. Yang membuatku bingung, bisa-bisa nya dikeadaan genting seperti ini, orang masih bisa makan dengan lahap. Tapi di situ aku baru sadar, bahwa fakta mengenai wanita yang akan makan saat panik dan stress ternyata benar, akupun tertawa bersama dengan fakta dan becandaan itu....

   Dan..... akhirnya aku bangun dari tidurku, yang padhaal sudah bangun jam 5.30 tapi aku tidur lagi untuk mematikan lampu dan AC untuk menikmati tidur pagiku. Yang entah mengapa, tidur pagi itu sangat terasa NYATA.

   Segitu dulu cerita mimpi Hadi kali ini, karena udah gak inget lagi mimpinya bagaimana, mudah mudahan dengan terus bisa konsisten dengan menceritakan ceritaku, aku jadi bisa mengatur mimpiku dan menguasai LUCID DREAM

   Sekian dan Terima Kasih...

Comments